Aku cuma perlu satu titik saja untuk merubah semuanya. Titik awal dimana, disana bisa tumbuh kepercayaanku.
Sejengah awan yang selalu disalahkan karena menghalangi mentari sore ini.
Aku menjadi sangat marah karena hal-hal yang sebenarnya mudah.
Maafkan aku Tuhan, jika semua itu karena aku masih bersembunyi pada rasa takutku.
Takut bersalah,
takut melukai,
takut dibenci.
Maafkan juga,
untuk keangkuhanku yang dengan mudahnya menilai dan menyimpulkan sesuatu dari keterbatasan kabijaksanaanku.
Aku lemah,
tak berdaya tanpa rengkuh tangan-Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar